Anak-anak Pedalaman Papua Haus Guru (Foto:Ilst/google) |
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.`dengan adanya
pendidikan yang bermutuh, maka tingkat kecerdasan akan semakin tinggi,
disamping itu harus didukung dengan suatu motivasi dari pihak yang
bersangkutan entah dari Orang tua, teman maupun keluarga yang terdekat
(Om,tante dll)
Pendidikan menjadi tempat pembelajaran yang penting bagi kaum pendidik.
Jadi siapa saja yang memunyai keingan untuk menimbah pengetahuan serta
pengalamam yang banyak di sekolah maupun di laur dari sekolah,
diwenengkan dan dipersilakan untuk mengambil dan menerima semua yang
berada di sekolah. Artinya bukan kita mencuri semua fasilitas
perlengkapan sekolah dengan sewenang-wenang kita. Melainkan kita
mengambil semua pengetahuan dari sekolah yang diberikan dari pihak
sekolah yakni proses pembelajara yang mereka berikan.
Pembelajaran di sekolah sangat bagus dan sangat mendukung untuk
intelektual kita. Dengan demikian, jangan kita menggap pendidikan
sebagai tempat baku tipu antara murid dengan guru. Orang yang berpikir
seperti hal demikian, ia belum mengerti tentang pendidikan yang
sebenarnya. Maka, kita sebagai kaum pendidik harus berpikir dengan kaca
mata pendidikan bahwa pendidikan yang artinya suatu usaha untuk
menyadarkan para kaum pendidika agar menjadi lebih mengerti tentang
pendidikan serta kehidupan kedepan masa kini maupun kehidupan masa
depan.
Pendidikan ini sangat penting bagi kaum pendidik. Namun, pendidikan di
Tanah Papua yang kita lihat secara bersama-sama yakni pendidikan masih
dalam taraf memprihatinkan. Dengan adanya keprihatinan ini, baik
pemerintah maupun lembaga-lembaga yang berwenang tidak bergerak untuk
membangkitkan pendidikan yang masih memperihatinkan ini. Ini perluh di
waspadai dengan segera. Kaum pendidik yang memunyai tingkat kemauan yang
tinggi untuk bersekolah, namun tidak ada perlengkapan yakni guru-guru
serta perlengkapan fasilitas sekolah tidak ada. Ya siapa yang mau
bersekolah kalau semuanya tidak ada.
Pendidikan di Papua masih sangat memprihatinkan apalagi dibagian
daerah-daerah terpencil itu yang lebih parah lagi. Dengan demikan, taraf
keprihatinan ini, perluh adanya pertimbangan-pertimbagan khusus yang
siap siap membangkit dan membenahi hal ini. Salah contoh ialah benahi
guru-guru serta pembangunan sekolah fisik segera di benahi. Hal ini juga
harus adanya kesepakatan dan kerja sama dari berbagai pihak antaranya
Pemerintah Provinsi, Pemerintah daerah, D Pdan P dan lembaga-lembaga
yang berwenang di bagian sektor pendidikan agar seceptnya membenahi
pendidikan yang masih memprihatinkan ini.
Sangat parah jika tidak dibenahi dengan seksama dan segara. Jika tidak
dibenahi hal ini, maka yang sebenarnya tugas pemerintah itu apa sih kata
kaum pendidik. Dari sektor Pendidikan saja masih kurung di perhatinkan
dengan baik apalagi yang dari sektor-sektor lain. Oleh karena itu, pihak
yang berwenang di sektor pendidikan harus membenahi hal yang menyangkut
tentang pendidikan yang masih memprihatinkan ini.
A. Kebodohan Anak Papua Semakin Tinggi
Bebicara tentang pendidika berarti juga berbicara tentang kesiapan
Sumber Daya Mansuai (SDM). Jadi dimana tingkat kesiapan kaum pendidik.
Ketika kaum pendidik memunyai ambisi yang tinggi untuk mengikuti proses
belajar mengajar di sekolah maupun diluar dari sekolah tapi berkaitan
dengan pembelajaran. Maka, kita sebagai orang tua harus mendukung dan
memperkuat ambisinya itu. Jadi harus didukung terus. Jangan dibiarkan
dengan begitu saja. Nantinya dia akan terpengaruh dengan situasi yang
sedang berkembangan. Contohnya Pengaruh dari teman salah satunya.
Jadi, tinggakat sumber daya manusia (SDM) masih kurang diperhatikan oleh
berbagai pihka baik dari pihak pemerintah maupun dari lembaga-lambaga
yang menangani dari sektor pendidikan maupun dari sektor SDM. SDM ini
sangat penting sekali bagi sebuah bangsa. Perluh kita memperhatikan itu.
Kebanyakan kita mengganggap SDM itu seperti hal yang biasa saja. Namun,
tidak apa yang kita pikirkan itu salah melainkan SDM itu sangat
berfungsi dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo (1992) adalah
dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap karyawan/anggota
organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai
sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi.
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalamme wujudkan eksistensinya. Sumber Daya Manusia(SDM)
adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan
eksistensi organisasi. http://id.shvoong.com/ business-management/ human-resources/ 2124600-pengertian-sumber-daya- manusia/#ixzz236BngWsI
Dengan adanya SDM yang bermutuh dan berkualitas, kita bias melakukan apa
saja entah bekerja di sebuah perusahan atau kah di sebuah lembaga LSM
bias saja ini karena adanya SDM yang bermutuh. SDM ini sangat penting
sekali bagi nusa dan bangsa. Jadi harus dipupuk setiap pagi agar ia
tumbuh dengan sumbur.
Pendidikan di Papua sangat memprihatinkan dan terlantar, karena tidak di
fasilitasi dengan guru-guru yang bermutu dan berkualitas. Memang ada
guru-guru di Papua namun guru-guru yang tidak memunyai keahlian (skill)
yang berkualitas namun, Cuma mereka sekedar mengajar lalu ketika habis
bulan mereka tidak tada tangan untuk mengambil gaji onor. Lalu pekerjaan
selanjutnya apa yang mereka lalukukan? Tidak mengajar selama satu
minggu, minta cuti untuk berlibur keluar kota katanya ada kepentingan di
luar daerah. Hal ini yang terjadi di Tanah Papua.
Jika hal ini terjadi di Tanah Papua, maka Sumber Daya Manusia (SDM)
Papua akan terus dibodohin oleh guru-guru penipu. Sangat jelas sekali,
banyak kaum pendidik yang bodoh di tanah Papua. Mereka sangat
mengharapkan pendidikan yang bermutuh begitupun juga dengan guru-guru
yang berkualitas dan bermutu dan memunyai keahlian (skill) yang mantap.
Itu harapan mereka. Karena hal ini kami tidak melihat seperti demikian.
Kami selalu dibodohin oleh mereka. Kami ini seperti Orang yang tidak
memunyai apa-apa di Tanah Papua kata kaum pendidik.
Kebodohan di Tanah Papua sangan tinggi; hal ini karena kurang adanya
perhatian dari pihak-pihak yang berwenang. Entah dari Pemerintah
Provinsi, daerah maupun lembaga-lembaga yang menangani hal demikian.
Oleh karena itu, Perluh dibenahi hal ini. Jangan dibiarkan dengan begitu
saja. Jika dibiarkan maka SDM di Papua akan menjadi bodoh terus diatas
Tanah Papua.
Sangat memprihatinkan sekali, dengan keberadaan seperti hal demikian,
apa gunanya pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di tanah Papua.
Kalau tidak ada yang ingin menangani dan melihat hal demikian. Lebih
baik dibiarkan saja supaya SDM di Papua dibodohin saja oleh orang luar.
Jangan kita mengharapkan dari luar. Kalau mereka memberikan yang terbaik
boleh. Namun, yang kita lihatkan mereka yang selalu dan sealui
melakukan pembodohan di atas Tanah Papua. Oleh karena itu, perluh dijaga
SDM dan Pendidikan di Tanah Papau yang masih Memprihatinkan ini. (Alexander Gobai)
Penulis: (Tamatan 2012 dari SMA Adhi Luhur Nabire-Papua)
========================================================
Sumber:http://www.umaginews.com/
========================================================
Sumber:http://www.umaginews.com/
0 komentar:
Posting Komentar